Rabu, 22 Juli 2015

Kasih Tuhan Sungguh Nyata

Kasih Tuhan sungguh nyata dan ajaib, bahkan pada waktu yang sangat tepat. Ini merupakan kisah kami yang mungkin bisa menjadi suatu kesaksian bagi kita semua. Kami (saya dan istri) menikah pada tanggal 22 Juni 2012. Setelah setahun saya bekerja di salah satu perusahaan swasta di Bekasi, kami memutuskan untuk menikah. Kami menikah dengan suku adat yang berbeda, dan sangat sulit untuk menyatukan dua adat yang berbeda. Saya dari suku Batak dan mantan pacar yang sekarang sudah menjadi istri saya dari suku keturunan Tiongkok ( meskipun keturunan dari beberapa generasi). Dari hal perbedaan suku saja sudah mengalami hambatan, terutama saat setelah pemberkatan nikah di Gereja. Pihak keluarga istri menginginkan setelah pemberkatan, kami diminta untuk segera menuju rumah mertua, yang katanya berdasarkan budaya mereka kalau anak pertama menikah harus segera menuju ke kediamannya. Namun dalam budaya Batak, setelah pemberkatan nikah kami harus langsung diresmikan secara adat Batak dengan mengadakan acara yang sering di sebut dalam budaya Batak Pesta Adat. Acara lamaran kami sempat tertunda karena hal tersebut. Akhirnya orang tua dari istri saya pada waktu itu menyetujui bahwa setelah pemberkatan nikah di gereja langsung menuju gedung untuk melakukan acara pesta adat. 

Masalah pertama terselesaikan. Kembali muncul masalah berikutnya, yaitu mengenai dana untuk acara yang sangat sakral tersebut (lebih besar acara pesta adat). Pada waktu itu kami menghabiskan dana kurang lebih 120 juga rupiah. Karena kami sudah berpacaran selama 4 thn dan pihak keluarga istri meminta istri saya segera menikah, maka mulailah kami menabung setahun sebelum acara pernikahan kami berlangsung. Selama setahun kami dapat mengumpulkan uang sebanyak 60 juta rupiah sudah termasuk bantuan dari orang tua saya. Wow...kurang banyak sekali. Akan tetapi, karena kami sudah niatkan untuk melangsungkan pernikahan di tahun itu, kami berupaya penuh menutupi kekurangan itu. Akhirnya kami meminjam dana untuk menutupinya karena tidak ada jalan lain. Alhasil..berjalanlah acara pernikahan dan pesta adat itu. Banyak orang yang bilang jangan meminjam uang kalau mau menikah. Memang betul, tapi jalan itu bisa ditempuh kalau kita sudah menemui jalan buntu. 

Setelah semua pesta berjalan lancar dan berlalu, mulailah kami merasakan hal yang mungkin tidak nyaman bagi banyak orang. Kami harus menyisihkan uang Rp 5 juta rupiah perbulan hanya untuk membayar pinjaman, dan belum termasuk kebutuhan sehari-hari. Bagaimana mungkin????? Secara pemasukan kami berdua pada waktu itu hanya 8 juta rupiah perbulan, itupun belum termasuk pengeluaran untuk kontrakan rumah, karena kami juga belum punya rumah pada saat itu. Koq bisa ya?????

Saudaraku, itu semua terjadi dan mampu kami jalani semata-mata hanya karena Kasih Kristus dalam  keluarga kami. Walaupun pengeluaran kami tidak masuk akal dibandingkan dengan pemasukan kami, kami tidak pernah mengalami kelaparan, kami tidak meminta kepada orangtua kami (bentuk materi), apa yang ingin kami beli (taraf wajar) dan ingin kami lakukan (taraf wajar) dapat kami lakukan dengan tidak adanya rasa kekawatiran. Semua dapat kami lalui dengan penuh sukacita. Bahkan kami menjalankan perintah Tuhan dalam hal per puluhan setiap bulan. Karena Saya tahu Tuhan akan membuka tingkap-tingkap langit bagi keluarga kami. Dan Puji Tuhan itu nyata dalam kehidupan keluarga kami.

Saudara sudah membaca sedikit dari cerita saya. Pasti banyak pertanyaan yang ingin saudara tanyakan kepada saya. Dan sesungguhnya ini merupakan kisah nyata kehidupan keluarga kami. Satu hal, jika kita memberi dengan kasih pasti Tuhan akan memberi kita berkaki lipat ganda. Jangan melihat nilai yang saudara berikan untuk Tuhan, karena Tuhan tidak pernah melihat berapa nilai yang saudara berikan, Tuhan tidak pernah melihat dari latar belakang saudara. Tuhan melihat hati saudara, Ketika Tuhan melihat hati saudara yang dengan tulus memberi, percayalah begitu indahnya saudara menjalani hidup saudara diiringi dengan Janji Tuhan yang Iya dan Amin saat ini sampai selama-lamanya. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar